"Allohumma solli 'alaa muhammad, wa 'alaa aali muhammad."

Malam itu senandung shalawat menggema. Memenuhi setiap tempat dari Desa Hanura. Semua mata menjadi saksi. Semua telinga menjadi bukti. Yaitu perjuangan dari sang Nabi. Menyebarkan rahmat di muka bumi.

Ketika itu rahmat- Nya turun dari langit yang tinggi. Bulir bening terlihat berjatuhan membasahi. Daun pepohonan pun ikut menari- nari. Menyambut kabar gembira yang dinanti.

Tabuhan rebana juga terdengar bersahutan. Saling memanggil antara satu dengan yang lain. Seperti seolah tidak ingin kalah meramaikan. Malam yang tidak dapat ditinggalkan.

Selasa, 18 Oktober 2022. Malam itu para mahasiswa KKN dan PPL dari Sekolah Tinggi Ilmu Shuffah Al-Qur’an Abdullah bin Mas’ud (STISA-ABM) ikut meramaikan acara Maulid Nabi di Dusun A, Desa Hanura. Acara yang digelar di musala Nurul Huda itu berlangsung dengan cukup meriah.

Acara peringatan kelahiran dari Nabi SAW ini diawali dengan pembacaan Kitab Barzanji atau Sholawat Barzanji. Para pembaca yang tartil saling bergantian membaca bait demi bait, riwayat Nabi Muhammad SAW semenjak awal kelahirannya.

Dalam pembacaan Kitab Barzanji ini, ada sebuah momen yang sangat spesial ketika semua yang hadir berdiri. Namanya adalah mahalul qiyam.

Mahalul qiyam adalah momentum di mana semua orang berdiri setelah sebelumnya duduk pada pembacaan maulid Barzanji. Jamaah maulid berdiri dan membaca sholawat bersama-sama.

Acara berikutnya dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Pemuda, Sahli S. Ag. dan Kepala Desa Hanura, Rio Remota yang menyampaikan hal- hal yang berkaitan dengan Maulid Nabi dan Desa Hanura. Setelah itu barulah beralih ke acara utamanya, yaitu ceramah yang disampaikan langsung oleh Pak Ustadz.

Untuk menambah meriah suasana, acara ini diakhiri dengan pembagian hadiah berupa doorprize yang bernilai jutaan rupiah. Sistemnya adalah Pak Kepala Desa memberikan pertanyaan sesuai dengan isi ceramah tadi. Bagi yang dapat menjawab maka berhak mendapatkan hadiah tersebut. Bapak- bapak dan ibu- ibu warga Dusun A terlihat sangat antusias dalam menjawab pertanyaan.

Maulid Nabi sendiri merupakan peringatan hari kelahiran dari Nabi Muhammad SAW, tepatnya pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah di Kota Mekah. Kata maulid atau milad berasal dari bahasa Arab yang artinya hari lahir.

Perayaan acara Maulid Nabi adalah tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi Muhammad SAW wafat, khususnya Indonesia. Peringatan ini merupakan ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW.

(Hadi Al Harits)